PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Haul ke-2 Datuk Seri Al azhar yang dilaksanakan 12-14 Oktober 2023 di kawasan Bandar Serai, Pekanbaru merupakan momen penting bagi generasi kini untuk mengetahui sosok budayawan Riau terbilang ini.
Diketahui Almarhum Datuk Seri Al azhar lahir pada tanggal 17 Agustus 1961 di Dalu-Dalu, Rokan Hulu, dan meninggal dunia pada tanggal 12 Oktober 2021. Semasa hidup, almarhum Datuk Seri Al azhar aktif di berbagai lembaga kemasyarakatan, terkhusus pernah menjabat ketua MKA Lembaga Adat Melayu Riau hingga meninggal di usia 60 tahun.
“Haul ke-2 Datuk Seri Al azhar dengan tema ‘Perjuangan tak pernah Selesai’ dengan sub tema: Segores Rindu yang diselenggarakan oleh Yayasan Begawai Riau Indepeden dan Galeri Hang Nadim didukung oleh rekanan kami di antaranya Jikalahari, Paradigma, Perkumpulan Elang, dan Walhi Riau”, ujar Fachrozi Amri selaku Sekretaris Yayasan Begawai Riau Independen, di Begawai Institut, Anjungan Kampar, Kompleks Bandar SenI Raja Ali Haji, Sabtu (14/10).
Kamis, 12 Oktober malam lalu, Haul ke-2 Al alAzhar dimulai dengan rangkaian kegiatan, di antaranya yasinan, doa, testimoni oleh seniman-budayawan-aktivis dan ahli waris keluarga, sketsa on the spot wajah Al dan diakhiri pemutaran film Raja Ali Haji yang dibintangi almarhum.
“Kemudian Sabtu (14/10) malam dilanjutkan dengan pertunjukan seni dan budaya di antaranya konser musik, pertunjukan sastra, teaterikal, monolog, pemutaran dokumentasi Al Azhar, pameran sketsa Al Azhar oleh perupa seperti Furqon Elwe dkk. Juga ada orasi budaya oleh budayawan Riau. Pertunjukan seni diisi oleh Benie Riaw dkk, anggota Majelis Sastra Riau, Riau Rhythm Chambers, dan para seniman dan budayawan Riau lainnya di Laman Bujang Mat Syam, Bandar Serai”, lanjut Rozi sapaan akrab Fachrozi Amri.
Senada dengan Ozi, Ketua Yayasan Begawai Riau Independen Benie Riaw menyampaikan bahwa helat Haul Al Azhar ini dibuat untuk mengenang almarhum. Menurutnya, Al Azhar adalah sosok sumber inspirasi. “Kepekaan almarhum terhadap semua persoalan di Riau perlu ditularkan ke generasi kini melalui diskusi dan helat seni budaya,” tutup Benie.(sol)